
Apa itu Esai?
Esai sering juga disebut artikel,
tulisan, atau komposisi. Dalam arti yang lebih luas, esai juga dipahami sebagai
sebuah karangan. Secara umum, esai didefinisikan sebagai sebuah karangan
singkat yang berisi pendapat atau argumen penulis tentang suatu topik.
Biasanya, seseorang menulis esai karena ia ingin memberikan pendapat terhadap
suatu persoalan atau fenomena yang terjadi dalam masyarakat. Penulis esai, atau
sering disebut esais, dapat juga mengupas suatu topik atau persoalan dan
memberikan tanggapan dan pendapatnya atas topiik atau persoalan yang
dibahasnya. Secara umum, esai memiliki beberapa ciri yang menonjol.
Ciri pertama
berkaitan dengan jumlah kata dalam sebuah esai. Memang tidak ada aturan baku
yang menyebutkan berapa jumlah kata dalam sebuah esai. Patokannya adalah bahwa
sebuah esai harus selesai dibaca dalam sekali duduk. Pengertian ini bisa
diilustrasikan sebagai berikut. Ketika seseorang sedang duduk menunggu giliran
periksa kesehatan di sebuah klinik, dia harus sudah selesai membaca sebuah esai
saat dia berdiri dipanggil masuk ke kamar periksa. Meskipun aturan ini tidak
begitu jelas, patokan "sekali duduk" ini cukup membantu ketika
seseorang ingin menulis sebuah esai.
Terkait dengan jumlah kata ini, beberapa buku komposisi
memberikan batasan yang lebih jelas. Sebuah karangan dikategorikan esai bila
karangan tersebut berjumlah antara 500 sampai dengan 1500 kata. Bila diketik
dalam bentuk dokumen microsoft word, panjang sebuah esai berkisar antara
tiga sampai dengan tujuh halaman ukuran kertas A4 yang diketik dengan font berukuran
12 dan berspasi ganda. Sebuah esai yang melebihi 1500 kata, misalnya 3000 atau
4000 kata, akan digolongkan sebagai extended essay (esai yang
diperpanjang).
Ciri lain
esai adalah struktur penulisannya. Struktur esai terbagi dalam tiga bagian yang
diwujudkan dalam bentuk paragraf. Bagian pertama esai adalah paragraf
pendahuluan atau pengantar. Dalam bagian ini, penulis memberikan pengantar yang
mencukupi dan relevan tentang topik yang ia tulis. Yang paling penting dalam
paragraf pendahuluan adalah kalimat tesis (thesis statement) yang berfungsi
sebagai gagasan pengontro (controlling idea) untuk bagian isi esai. Bagian
kedua adalah paragraf-paragraf isi yang merupakan penjabaran atau pembahasan
lebih lanjut dari gagasan yang ingin disampaikan penulis. Jumlah paragraf dalam
bagian ini tergantung dari jumlah gagasan utama yang hendak disampaikan dalam
esai. Bagian terakhir adalah paragraf penutup. Bagian ini dapat berisi
ringkasan dari gagasan yang telah disampaikan dalam isi esai atau penegasan
atas gagasan utama yang telah disampaikan.
Ciri yang paling membedakan esai dengan jenis karangan lain
berkaitan dengan gaya bahasa. Pilihan kata, struktur kalimat, dan gaya
penulisan merupakan hal terkait erat dengan penulis esai. Penulis esai yang
berpengalaman biasanya memiliki ciri tertentu ketika menulis esai. Semakin
sering seseorang menulis esai, semakin mudah gaya bahasa orang tersebut
dikenali. Misalnya, esai tulisan Gunawan Muhamad tentu berbeda dengan esai yang
ditulis oleh Bakti Samanto atau oleh Umar Kayam. Keunikan gaya bahasa ini
menjadi ciri esai yang menonjol.
Sebagai simpulan, esai merupakan buah pikir yang ditulis
secara ringkas. Topik apa pun dapat ditulis dalam bentuk esai. Karena itu esai
menjadi salah satu jenis tulisan yang sering dijadikan alat uji untuk mengukur
intelegensi seseorang. Seorang yang berpengetahuan luas akan dapat
menyampaikan gagasannya secara runtut, logis, dan menarik. Semakin sering kita
membaca, semakin besar kemungkinan kita untuk dapat menulis esai dengan
baik.Dengan banyak membaca, kita akan memiliki lebih banyak gagasan untuk
ditulis. Persoalan utamanya tinggal mewujudkan gagasan yang sudah tertanam
dalam benak kita melalui tulisan yang harus terus-menerus kita latih agar
semakin lama semakin sempurna. Selamat mencoba.
Struktur Esai
Sebagai salah satu jenis
karangan, esai mempunyai struktur yang spesifik. Struktur ini dimaksudkan
agar setiap orang dapat menuliskan gagasan dalam format atau bentuk yang
disepakati secara umum dan berlaku secara luas dalam dunia tulis-menulis.
Dengan struktur yang relatif seragam, pembaca akan lebih mudah memahami
pendapat atau gagasan yang disampaikan penulisnya. Secara umum, struktur esai
dibagi menjadi tiga bagian: pendahuluan, isi, dan penutup.
Pendahuluan
merupakan bagian yang penting dalam sebuah esai. Bagian ini menentukan apakah
pembaca akan tertarik untuk terus membaca esai tersebut sampai selesai.
Pendahuluan yang menarik jelas akan meningkatkan minat pembaca untuk
menyelesaikan bacaannya. Sebaliknya, pendahuluan yang membosankan akan membuat
pembaca mengakhiri bacaannya. Pada dasarnya bagian pendahuluan berisi
pengantar yang memadai tentang topik bahasan yang hendak ditulis. Gagasan yang
ditulis dalam paragraf pendahuluan memberikan gambaran umum tentang gagasan
atau argumen yang akan ditulis pada bagian isi esai. Unsur yang paling penting
dalam paragraf pendahuluan adalah kalimat tesis (thesis statement). Kalimat
tesis merupakan gagasan utama esai yang dinyatakan secara jelas (tidak ambigu)
dan eksplisit. Kalimat tesis ini berfungsi sebagai pengontrol gagasan yang
hendak disampaikan dalam isi esai.
Bagian isi esai merupakan penjabaran dari gagasan utama
yang dinyatakan dalam kalimat tesis. Penjabaran gagasan utama ini diwujudkan
dalam beberapa paragraf. Umumnya isi esai terdiri atas beberapa gagasan utama
(minimal dua). Setiap gagasan utama ditulis dan dijabarkan dalam satu paragraf.
Setiap paragraf isi mendiskusikan gagasan-gagasan yang lebih spesifik dan
lebih detil agar argumen menjadi lebih meyakinkan. Gagasan-gagasan yang lebih
spesifik ini merupakan kalimat-kalimat pendukung yang berfungsi sebagai
penjelasan yang logis atas argumen yang disampaikan penulis. Oleh karena itu,
argumen dalam paragraf-paragraf isi ini harus diorganisasi atau dikelola dengan
cermat. Penulis esai harus memastikan bahwa setiap kalimat penjelas yang
ditulis memiliki relevansi yang erat dengan gagasan. Selain itu, perpindahan
antara satu paragraf isi dengan paragraf isi lainnya harus pula dirancang
dengan seksama. Pengaturan paragraf-paragraf isi ini dapat disusun berdasarkan
urutan kronologis, logis, atau kepentingan.
Penutup esai diwujudkan dalam satu paragraf simpulan yang
dimaksudkan untuk mengakhiri pembahasan topik esai. Paragraf ini biasanya
berisi rangkuman dari pokok pikiran yang telah disampaikan penulis. Paragraf
penutup juga bisa berupa penegasan atas argumen yang telah dijabarkan di bagian
isi dengan maksud agar pembaca mengetahui secara persis posisi penulis atas
suatu masalah. Menutup esai dengan paragraf yang efektif akan memberikan kesan
ketuntasan (sense of closure) bagi pembaca sehingga apa yang telah disampaikan
penulis dapat diterima oleh pembaca.
Secara ringkas, esai yang efektif memiliki struktur yang
baku untuk mempermudah pembaca memahami alur pemikiran/gagasan yang disampaikan
penulis. Esai yang baik harus diatur secara cermat dan terdiri dari
paragraf-paragraf yang diorganisasi secara terpadu untuk menjaga kesinambungan
gagasan. Menulis esai secara benar juga membantu kita mengasah logika dan
kreatifitas.
10 Langkah Mudah Membuat Esai
Untuk membuat sebuah esai yang
berkualitas, diperlukan kemampuan dasar menulis dan latihan yang terus menerus.
Pada dasarnya, sebuah esai terbagi dalam tiga bagian: pendahuluan, tubuh esai,
dan penutup. Pendahuluan berupa paragraf yang memperkenalkan topik yang akan
dikemukakan, berikut tesisnya. Tubuh esai terdiri atas beberapa paragraf
(antara dua hingga lima paragraf, tergantung gagasan yang dikembangkan
penulis). Penutup esai berupa paragraf kesimpulan. Berikut adalah 10 langkah
mudah dalam menulis sebuah esai.
Langkap 1: Memilih Topik
Bila topik telah ditentukan, Anda
mungkin tidak lagi memiliki kebebasan untuk memilih. Namun demikian, bukan
berarti Anda siap untuk menuju langkah berikutnya. Pikirkan terlebih dahulu
tipe naskah yang akan Anda tulis. Apakah berupa tinjauan umum, atau analisis
topik secara khusus? Jika hanya merupakan tinjauan umum, Anda dapat langsung
menuju ke langkah berikutnya. Tapi bila Anda ingin melakukan analisis khusus,
topik Anda harus benar-benar spesifik. Jika topik masih terlalu umum, Anda
dapat mempersempit topik. Sebagai contoh, topik tentang “Indonesia” adalah satu
topik yang masih sangat umum. Jika tujuan Anda menulis adalah menyampaikan
gambaran umum (overview) tentang Indonesia, maka topik ini sudah tepat. Namun bila
Anda ingin membuat analisis singkat, Anda dapat mempersempit topik ini menjadi
“Kekayaan Budaya Indonesia” atau “Situasi Politik di Indonesia.” Setelah yakin
akan apa yang akan ditulis, Anda bisa melanjutkan ke langkah berikutnya. Bila
topik belum ditentukan, tugas Anda jauh lebih berat. Di sisi lain, sebenarnya
Anda memiliki kebebasan memilih topik yang Anda sukai, sehingga bisa membuat
esai Anda jauh lebih kuat dan berkarakter.
Langkah 2: Menentukan Tujuan
Tentukan terlebih dahulu tujuan
esai yang akan Anda tulis. Apakah esai Anda bertujuan untuk meyakinkan orang
agar mempercayai apa yang Anda sampaikan, menjelaskan bagaimana melakukan
hal-hal tertentu, menjelaskan kepada pembaca tentang suatu peristiwa,
seseorang, ide, tempat atau sesuatu? Apapun topik yang Anda pilih harus sesuai
dengan tujuannya.
Langkah 3: Menyampaikan Gagasan
Jika Anda telah menetapkan tujuan
esai, tuliskan beberapa gagasan yang menarik minat anda. Semakin banyak gagasan
yang Anda tulis, akan semakin baik. Jika Anda memiliki masalah dalam menemukan
dan merumuskan gagasan, coba lihat di sekeliling Anda. Adakah hal-hal yang
menarik di sekitar Anda? Pikirkan hidup Anda, dan tanyakan diri sendiri apa
yang akan Anda lakukan bila mengalami suatu peristiwa atau kejadian yang
berkaitan dengan topik yang Anda tulis? Mungkin ada beberapa yang menarik untuk
dijadikan gagasan. Jangan mengevaluasi gagasan-gagasan tersebut sebelum Anda
merasa tuntas menyampaikannya, tuliskan saja segala sesuatu yang terlintas di
kepala. Langkah ini sebagai wadah untuk brainstorm.
Langkah 4: Mengevaluasi Gagasan
Potensial
Jika telah ada beberapa gagasan
yang pantas, pertimbangkan masing-masing gagasan tersebut. Jika tujuannya
adalah menjelaskan topik, Anda harus mengerti benar tentang topik yang
dimaksud. Jika tujuannya meyakinkan, maka topik tersebut harus benar-benar
menggairahkan. Yang paling penting, berapa banyak gagasan yang Anda miliki
untuk topik yang ditulis. Sebelum meneruskan ke langkah berikutnya, lihat
sekali lagi bentuk naskah yang Anda tulis. Sama halnya dengan kasus saat Anda
menentukan topik, Anda perlu memikirkan bentuk naskah yang Anda tulis.
Langkah 5: Membuat Outline (Kerangka
Esai)
Tujuan dari pembuatan outline adalah
meletakkan gagasan-gagasan tentang topik dalam sebuah format yang terorganisir. Siapkan
selembar kertas dan mulailah dengan menulis topik di bagian atas. Tuliskan
angka romawi I, II, III di sebelah kiri kertas dengan jarak yang cukup lebar di
antaranya. Tuliskan garis besar gagasan tentang topik yang Anda maksud. Jika
Anda mencoba meyakinkan, berikan argumentasi terbaik. Jika anda
menjelaskan satu proses, tuliskan langkah-langkahnya sehingga dapat dipahami
pembaca. Jika Anda mencoba menginformasikan sesuatu, jelaskan kategori
utama dari informasi tersebut. Pada masing-masing romawi, tuliskan A, B,
dan C menurun di sis kiri kertas tersebut. Tuliskan fakta atau informasi
yang mendukung gagasan utama.
Langkah 6: Menulis Tesis
Tesis adalah pernyataaan yang
dirumuskan dalam kalimat pernyataan yang memuat gagasan utama esai. Pernyataan
tesis mencerminkan isi esai dan poin-poin penting yang akan disampaikan oleh
pengarangnya. Anda telah menentukan topik esai, sekarang Anda harus melihat
kembali outline yang telah Anda buat dan memutuskan poin penting apa
yang akan Anda sampaikan. Pernyataan tesis terdiri dari dua bagian:
Bagian pertama menyatakan topik.
Contoh: Budaya Indonesia atau Korupsi di Indonesia
Bagian kedua menyatakan gagasan
utama dari esai anda. Contoh: memiliki kekayaan yang luar biasa, memerlukan
waktu yang panjang untuk memberantasnya, dst.
Langkah 7: Menulis Tubuh Esai
Bagian ini merupakan bagian
paling menyenangkan dari penulisan sebuah esai. Anda dapat menjelaskan,
menggambarkan, dan memberikan argumentasi dengan lengkap untuk topik yang telah
Anda tentukan. Setiap gagasan penting yang Anda tulis pada outline akan
menjadi satu paragraf dari tubuh esai anda. Masing-masing paragraf memiliki
struktur yang serupa. Mulailah dengan menulis ide utama Anda dalam bentuk
kalimat. Misalkan idenya adalah “Pemberantasan korupsi di Indonesia”, Anda
dapat menulis “Pemberantasan korupsi di Indonesia memerlukan kesabaran besar
dan waktu yang lama.” Kemudian tulis dan uraikan gagasan yang mendukung
ide tersebut, namun sisakan empat sampai lima baris. Pada setiap gagasan,
tuliskan perluasan dari gagasan tersebut. Elaborasi ini dapat berupa deskripsi
atau penjelasan atau pembahasan. Bila perlu, Anda dapat menggunakan
kalimat kesimpulan pada masing-masing paragraf. Setelah menuliskan tubuh
tesis, Anda hanya tinggal menuliskan dua paragraf: pendahuluan dan kesimpulan.
Langkah 8: Menulis Paragraf
Pendahuluan
Mulailah dengan menarik perhatian
pembaca. Awali paragraph pendahuluan dengan suatu informasi nyata dan
terpercaya. Informasi ini tidak perlu benar-benar baru, namun bisa menjadi
ilustrasi atas gagasan yang Anda sampaikan. Anda juga bisa mulai
dengan anekdot, yaitu suatu cerita yang menggambarkan persoalan yang Anda
maksud. Berhati-hatilah dalam membuat anekdot. Meski anekdot ini efektif untuk
membangun ketertarikan pembaca, Anda harus menggunakannya dengan tepat dan
hati-hati. Cara lain adalah menggunakan dialog dalam dua atau tiga kalimat
antara beberapa pembicara untuk menyampaikan topik Anda. Tambahkan satu
atau dua kalimat yang dapat mengarahkan pembaca pada pernyataan tesis Anda. Tutup
paragraf dengan pernyataan tesis. (Untuk lebih jelasnya, baca Pararagraf
Pendahuluan Esai.)
Langkah 9: Menulis Kesimpulan
Kesimpulan merupakan rangkuman
dari poin-poin yang telah Anda kemukakan dan memberikan perspektif akhir kepada
pembaca. Tuliskan dalam tiga atau empat kalimat (namun jangan menulis ulang
sama persis seperti dalam tubuh esai) yang menggambarkan pendapat dan perasaan
Anda tentang topik yang dibahas. Anda dapat menggunakan anekdot untuk menutup
esai.
Langkah 10: Memberikan Sentuhan
Akhir
Teliti urutan paragraf mana yang
paling kuat. Letakkan paragraf terkuat pada urutan pertama, dan paragraf
terlemah di tengah. Namun, urutan tersebut harus masuk akal. Jika esai Anda
menjelaskan suatu proses, Anda harus bertahan pada urutan yang Anda buat.
Teliti format penulisan seperti margin, spasi, nama, tanggal, dan sebagainya. Anda
dapat merevisi esai dengan memperkuat poin yang lemah. Baca kembali esai
Anda. Apakah masuk akal? Tinggalkan dulu esai Anda dalam beberapa jam, kemudian
baca kembali. Apakah masih masuk akal? Apakah kalimat satu dengan yang lain
mengalir dengan halus dan lancar? Bila tidak, tambahkan beberapa kata dan frase
untuk menghubungkannya. Atau tambahkan satu kalimat yang berkaitan dengan
kalimat sebelumnya.Teliti kembali penulisan dan tata bahasa Anda.
#daftar_pustaka:
www.menulisesai.com

Apa itu Esai?
Terkait dengan jumlah kata ini, beberapa buku komposisi memberikan batasan yang lebih jelas. Sebuah karangan dikategorikan esai bila karangan tersebut berjumlah antara 500 sampai dengan 1500 kata. Bila diketik dalam bentuk dokumen microsoft word, panjang sebuah esai berkisar antara tiga sampai dengan tujuh halaman ukuran kertas A4 yang diketik dengan font berukuran 12 dan berspasi ganda. Sebuah esai yang melebihi 1500 kata, misalnya 3000 atau 4000 kata, akan digolongkan sebagai extended essay (esai yang diperpanjang).
Ciri yang paling membedakan esai dengan jenis karangan lain berkaitan dengan gaya bahasa. Pilihan kata, struktur kalimat, dan gaya penulisan merupakan hal terkait erat dengan penulis esai. Penulis esai yang berpengalaman biasanya memiliki ciri tertentu ketika menulis esai. Semakin sering seseorang menulis esai, semakin mudah gaya bahasa orang tersebut dikenali. Misalnya, esai tulisan Gunawan Muhamad tentu berbeda dengan esai yang ditulis oleh Bakti Samanto atau oleh Umar Kayam. Keunikan gaya bahasa ini menjadi ciri esai yang menonjol.
Sebagai simpulan, esai merupakan buah pikir yang ditulis secara ringkas. Topik apa pun dapat ditulis dalam bentuk esai. Karena itu esai menjadi salah satu jenis tulisan yang sering dijadikan alat uji untuk mengukur intelegensi seseorang. Seorang yang berpengetahuan luas akan dapat menyampaikan gagasannya secara runtut, logis, dan menarik. Semakin sering kita membaca, semakin besar kemungkinan kita untuk dapat menulis esai dengan baik.Dengan banyak membaca, kita akan memiliki lebih banyak gagasan untuk ditulis. Persoalan utamanya tinggal mewujudkan gagasan yang sudah tertanam dalam benak kita melalui tulisan yang harus terus-menerus kita latih agar semakin lama semakin sempurna. Selamat mencoba.
Bagian isi esai merupakan penjabaran dari gagasan utama yang dinyatakan dalam kalimat tesis. Penjabaran gagasan utama ini diwujudkan dalam beberapa paragraf. Umumnya isi esai terdiri atas beberapa gagasan utama (minimal dua). Setiap gagasan utama ditulis dan dijabarkan dalam satu paragraf. Setiap paragraf isi mendiskusikan gagasan-gagasan yang lebih spesifik dan lebih detil agar argumen menjadi lebih meyakinkan. Gagasan-gagasan yang lebih spesifik ini merupakan kalimat-kalimat pendukung yang berfungsi sebagai penjelasan yang logis atas argumen yang disampaikan penulis. Oleh karena itu, argumen dalam paragraf-paragraf isi ini harus diorganisasi atau dikelola dengan cermat. Penulis esai harus memastikan bahwa setiap kalimat penjelas yang ditulis memiliki relevansi yang erat dengan gagasan. Selain itu, perpindahan antara satu paragraf isi dengan paragraf isi lainnya harus pula dirancang dengan seksama. Pengaturan paragraf-paragraf isi ini dapat disusun berdasarkan urutan kronologis, logis, atau kepentingan.
Penutup esai diwujudkan dalam satu paragraf simpulan yang dimaksudkan untuk mengakhiri pembahasan topik esai. Paragraf ini biasanya berisi rangkuman dari pokok pikiran yang telah disampaikan penulis. Paragraf penutup juga bisa berupa penegasan atas argumen yang telah dijabarkan di bagian isi dengan maksud agar pembaca mengetahui secara persis posisi penulis atas suatu masalah. Menutup esai dengan paragraf yang efektif akan memberikan kesan ketuntasan (sense of closure) bagi pembaca sehingga apa yang telah disampaikan penulis dapat diterima oleh pembaca.
Secara ringkas, esai yang efektif memiliki struktur yang baku untuk mempermudah pembaca memahami alur pemikiran/gagasan yang disampaikan penulis. Esai yang baik harus diatur secara cermat dan terdiri dari paragraf-paragraf yang diorganisasi secara terpadu untuk menjaga kesinambungan gagasan. Menulis esai secara benar juga membantu kita mengasah logika dan kreatifitas.
Slot Machines - The New Jersey Department of Gaming
BalasHapusA casino table game 속초 출장샵 by Electronic Arts (EA) is played in a slot, The 상주 출장안마 casino floors and 안산 출장안마 the slot 서산 출장안마 machines are located in the casinos 사천 출장안마 at